Jakarta – Direktorat Perencanaan, Evaluasi, dan Informasi Pembangunan Daerah, Ditjen Bina Pembangunan Daerah melalui program bersama world bank yaitu NUDP (National Urban Development Project) dengan komponen 3 CDP-PMCD (City Development Planning-Project Management Capacity Development) melakukan diseminasi dan simulasi E-Learning dalam rangka persiapan Bimbingan Teknis yang dilaksanakan di Hotel Millennium Hotel Sirih, Jakarta pada Kamis (24/10/24).
Learning Management System (LMS) merupakan platform digital yang dapat mendukung peningkatan kapasitas SDM pemerintah daerah. LMS memungkinkan pelatihan yang lebih fleksibel, mudah diakses, dan relevan dengan tantangan perkotaan. Portal LMS sendiri merupakan portal yang berisi modul e-Assessment dan e-Learning, serta dashboard kegiatan maupun berita. Tujuan dari pengembangan LMS adalah untuk membuat media penilaian mandiri (Self Assessment), membuat media analisis kesiapan dan kebutuhan Pemerintah Daerah, Membuat media Evaluasi serta Rekomendasi Modul Pelatihan.
Acara dibuka oleh Bob Ronald Fretsy Sagala, selaku PLH Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah, Ditjen Bangda, Kemendagri menjelaskan, dalam pelaksanaan Learning Management System (LMS), diperlukan kerja aktif dan kolaboratif dari berbagai pihak diantaranya: Pokja Kota yang dibentuk untuk pelaksanaan Self Assessment (Penilaian mandiri) yang berperan dalam menyiapkan calon peserta yang ikut pelatihan berdasarkan kebutuhan kota dalam pencapaian peningkatan kapasitas pembangunan, BANGDA/ KEMENDAGRI yang dalam hal ini melakukan analisis dan evaluasi akan kebutuhan pelatihan pada kota yang telah melakukan Self Assessment, menyiapkan modul & materi pelatihan serta mengundang Narasumber ke dalam pelatihan dan peserta yang dipilih oleh Pokja yang mendaftar mengikuti pelatihan berdasarkan kebutuhan kota dalam pencapaian peningkatan kapasitas pembangunan Kota dan terdaftar ikut dalam pelatihan.
“Adapun tindak lanjut terhadap Diseminasi dan simulasi E-Learning dalam rangka persiapan Bimbingan Teknis adalah pengembangan materi pelatihan di dalam Learning Management System (LMS) yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan tiap kota, adanya penerapan sertifikasi bagi peserta yang kompeten sebagai bentuk penghargaan telah berhasil menyelesaikan pelatihan, pemanfaatan Learning Management System (LMS) dapat mendukung penguatan SDM pemerintah kota dalam melakukan pengelolaan proyek/ kegiatan pembangunan infrastruktur, dan Hasil analisis data di dalam Learning Management System (LMS) dapat mendukung pengembangan SIPD terkait analisis dan profil pembangunan daerah.”, Akhir kata Bob.