Berita NUDP

Kemendagri bersama dengan Komponen 3 NUDP Melakukan Diseminasi Pemanfaatan Learning Management System

Jakarta – Direktorat Perencanaan, Evaluasi, dan Informasi Pembangunan Daerah, Ditjen Bina Pembangunan Daerah melalui program bersama world bank yaitu NUDP (National Urban Development Project) dengan komponen 3 CDP-PMCD (City Development Planning-Project Management Capacity Development) melakukan Diseminasi Pemanfaatan Learning Management System (LMS) yang dilaksanakan di Hotel Best Western, Jakarta pada Kamis (26/09/24).

Bagian-bagian dari LMS yang pertama adalah e-Assessment yang dimana didalamnya terdapat modul aplikasi yang memiliki fitur penilaian kota dengan menggunakan instrumen PIMA dan MFSA, yang kedua adalah e-Learning yang didalamnya terdapat modul aplikasi yang memediasi kota dalam melaksanakan pelatihan yang terdiri dari: A-sync, Sync online dan offline, selanjutnya adalah Portal LMS yaitu Portal yang berisi modul e-Assessment dan e-Learning, serta dashboard kegiatan maupun berita.

Dalam sambutan laporan kegiatan, Rendy Jaya Laksamana, Selaku Analis Kebijakan Ahli Madya subdirektorat Perencanaan, Evaluasi, dan Informasi Pembangunan Daerah  menjelaskan, tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengetahui standar operasional prosedur pengelolaan learning management system, menjelaskan fitur yang ada pada learning management system dan memberikan praktek kerja pemanfaatan learning management system.

“Selaku penyelenggara kegiatan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Direktur PEIPD, Bapak/ Ibu narasumber serta seluruh peserta yang telah hadir dalam kegiatan ini. Semoga kehadiran Bapak/ Ibu memberikan manfaat kepada kita semua. Kami juga memohon maaf yang sebesar- besarnya, jika selama penyelenggaraan kegiatan ini terdapat beberapa kekurangan serta hal-hal yang tidak berkenan.”, demikian disampaikan Rendy.

Selanjutnya acara dibuka oleh Bob Ronald Fretsy Sagala, selaku PLH Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah, Ditjen Bangda, Kemendagri menjelaskan, Perkotaan menjadi bagian misi ke-2 transformasi ekonomi dan misi ke-6 untuk mewujudkan pembangunan kewilayahan yang merata dan berkualitas. Tujuan dari LMS adalah membuat media penilaian mandiri (Self Assessment), membuat media analisis kesiapan dan kebutuhan pemerintah daerah, membuat media evaluasi dan rekomendasi modul pelatihan, serta membuat media pelatihan.

“Adapun tindak lanjut terhadap diseminasi pemanfaatan adalah pengembangan materi pelatihan di dalam e-Learning LMS yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan tiap masing-masing kota, adanya penerapan sertifikasi bagi peserta yang kompeten sebagai bentuk penghargaan telah menyelesaikan pelatihan, pemanfaatan e-Learning ini dapat mendukung penguatan SDM pemerintah kota dalam melakukan pengelolaan proyek pembangunan infrastruktur serta hasil analisis data dapat mendukung pengembangan SIPD terkait analisis dan profil pembangunan daerah.”, Akhir kata Bob.